candy

Dengan wajah malas, Danice melempar ponselnya kesembarang arah dan berjalan menuju ke arah dimana bel rumah berbunyi tanpa henti.

“Ah berisik banget. Iya mas tunggu!!”

Danice merapihkan rambutnya yang sangat berantakan itu dengan kedua jari tangannya.

Danice perlahan membuka pintu rumah dan mendapati mas gojek yang sedang membawa kotak kardus kecil di tangannya.

“Nih mbak, ada yang ngirimin mbak sesuatu buat mbaknya.”

Danice mengerutkan keningnya, memangnya ada seseorang yang mengimkan sesuatu padanya? Perasaan teman temannya tidak ada memberinya pesan tentang pengiriman barang.

“Maaf, siapa ya mas yang kirim?”

Mas gojek menggelengkan kepalanya tidak tahu “Gak tau mbak, si pengirimnya gak kasih tau namanya, cuman bilang dari orang aja mbak.”

“Hah?”

“Iya mbak saya juga gak tau, saya gak ada umpetin apa apa kok mbak.”

Danice menerima kotak itu dengan bingung, “Oh yaudah deh mas, makasih ya.” Danice tersenyum lalu menutup pintu dengan kakinya.

Gadis itu membuka kotaknya setelah melihat note yang berada diluar kotak.

“Ini siapa yang kirim permen sebanyak INI??!!”