dufan
“Je! Beli itu juga yuk??” ucap Kelsey dengan semangat sebari menunjuk barang yang dirinya inginkan.
“Key.. Kita udah beli banyak barang loh, apa lagi boneka...”
Jika boleh jujur Javier sangat lelah dari tadi mengikuti Kelsey berbelanja souvenir. Kelsey terus memasuka berbagai macam boneka ke keranjang yang berada di tangan Javier, katanya sih 'lucu' padahal biasa saja.
Javier ingin sekali protes pada Kelsey, karena mereka sama sekali belum naik wahana. Saat baru masuk, Kelsey langsung menarik Javier ke arah souvenir. Percuma saja Javier mengeluh, Kelsey tidak akan mendengarnya.
“Janji satu lagi ajaa! Ini bando kok bukan boneka!”
“Enggak Key, boneka aja gak usah aneh aneh deh!”
Kelsey mengerucutkan bibirnya, “Yah Jeoo.. boleh yaaa??” pinta gadis itu sebari mengedipkan matanya agar Javier mengizinkannya.
Dengan terpaksa akhirnya Javier menganggukkan kepalanya. “Ya ya ya, boleh.”
“BENERAN?? Yaudah kita beli dua ya!!! Satu buat gue, satu lagi buat lo!”
“Key, gue gak mau. Satu aja.”
“Ayo dong.. Jeo ganteng deh hari inii!”
“Gue bilang gak— Key! Jangan di pakein ke gue!” Kelsey tidak mempedulikan Javier yang sedang mengomel, gadis itu ingin melihat betapa lucunya Javier jika memakai bando mickey mouse.
“Ya ampun Jee!! LO LUCU BANGEETT!!!”
Javier dengan cepat melepas bando berwarna merah itu, dan memasang ekspresi kesal. “Key, gue bilang enggak ya! Kalo lo mau, beli aja satu!”
“Iya iya! Padahal lo lucu tau pake bando tadii.”
—
Kedua remaja itu akhirnya memilih untuk makan setelah bermain 3 wahana, tentu saja yang meminta makan adalah Kelsey. Karena sejak pagi Kelsey sama sekali belum sarapan.
“Mangkanya lo sarapan dulu tadi, perut lo jadi bunyi bunyi mulu kan!”
Kelsey memutar bola matanya, “Kalo orang lupa, ya gak bisa di salahin dong.”
“Padahal gue masih mau naik bianglala, tapi lo malah menye menye minta makan!”
“Kita udah naik itu 2 kali ya! Bosen tau! Mana lambat lagi! Terus, mana ada gue menye menye?? Gue cuma bilang 'je gue laper' doang loh!”
“GUE GAK MENYE MENYEEEE!!!”
Javier menutup telinganya dan berpura pura tidak mendengar Kelsey, bisa dilihat reaksi gadis itu sangat kesal pada Javier. “Hahaha, iya gak menye menye kok.”
Kelsey menghiraukan ucapan Javier, dirinya lanjut memakan makanan yang ada di mejanya.
“Key jangan liat ke arah gue ya.”
Cekrek!
Baru saja Kelsey ingin melahap makanannya, lelaki yang berada di hadapannya ini sudah membuat Kelsey kesal, dirinya memotret saat Kelsey sama sekali belum siap. “Jeo!!”
“Gue mau makan malah di foto! Apaan banget sih lo?!”
Javier terkekeh, lalu memperlihatkan hasil foto tadi. “Liat nih bagus, gak ada blur sama sekali. Takut hasilnya jelek yaa??”
“Enggak! Gue gak takut kok! Tapi harusnya lo kasih tau gue dulu kalo mau difoto! Gak sopan tau Je!”
“Gak sopan kata lo? Lo aja pernah fotoin gue pas jatoh ke selokan! Bukannya bantuin lo malah foto gue! Gak sopanan siapa?!”
“Dua duanya!”
“Yaudah jangan protes!”