main
Sesuai rencana kemarin, Kelsey dan Javier akan bertemu di hari Sabtu yang cerah ini. Seperti biasa, Kelsey yang akan menghampiri Javier ke rumahnya, karena mereka akan bermain play station.
Oh iya, Jarak rumah Kelsey dan rumah Javier itu hanya beberapa langkah. Alias rumah Kelsey berada tepat di depan rumah Javier.
Tuk tuk tuk
“Jeeee!” Panggil Kelsey di luar sana. Tidak mendengar adanya jawaban pun Kelsey berniat untuk memanggil Javier kembali.
“J– eh pagi tante!” Baru saja gadis itu ingin memanggil nama Javier, pintu terbuka dan menampakan wanita paruh baya dengan celemek warna putihnya.
“Ya ampun! Kamu ngagetin tante aja, kirain ada tukang paket dateng!” Ucap Aiya—mama Javier— sebari menunjukan ekspresi terkejut.
“Hahaha tante pasti lagi mesen sesuatu yaa? Ini katanya Jeo mau main sama Kelsey, Jeonya udah bangun belum tan?” tanya Kelsey penasaran.
Aiya tersenyum, “Udah dari tadi dia bangun, Nak Kelsey. Kamu ke kamarnya aja.”
“Iya tan, Kelsey masuk yaaa.”
Kelsey kini sudah berada di depan pintu kamar Javier, gadis itu membuka kenop pintu kamar dengan penuh semangat, pasti laki-laki itu sedang bermain ponsel di ranjangnya.
“JE, AYO MAIN!! Gu– Hah....?”
Lagi lagi Kelsey dibuat terkejut dengan pemandangan yang ada di depannya. Disana ada Javier dan satu lelaki yang sedang bermain pubg dengan Javier.
“Eh lo udah dateng, baru aja gue mau chat lo Kel!” Ucap Javier girang saat melihat Kelsey masuk.
Kelsey menggigit bibirnya, “Ee.. terus kok ada.. D-dean..?”
“Gue juga ada janji sama Dean kemaren, jadi barengan aja ya mainnya.” Ujar Javier tanpa merasa bersalah.
Kelsey jelas kesal setelah mendengar jawaban Javier, karena dirinya hanya memakai piyama berwarna putih ke rumah Javier. Jika saja dirinya tahu bahwa Dean, si lelaki tampan yang banyak diserbu kakak kelas itu akan berada disini, pasti Kelsey akan bersiap-siap terlebih dahulu.
“Hai, Kelsey?”