telat
kring kringg
Gadis itu terbangun dari mimpi indahnya setelah mendengar bunyi alaram, “Apaan sih lo?? Gue lagi mimpi di ganggu! Mana gue mimpi ketemu Jihoon lagi— LOH????”
Gadis itu terkejut bukan main melihat jam yang manunjukan angka 06.10, yang berarti 20 menit lagi upacara akan segera di mulai. Kelsey dengan cepat bersiap siap, saking paniknya Kelsey sampai lupa untuk sarapan.
“Kak, kamu naik apa ke sekolah? 7 menit lagi masuk tuh!” Ucap Reina, mama Kelsey.
“Duh ma gak tau.. Kelsey lari aja gitu??”
“Ya jangan lah kak, ntar yang ada kamu di tanyain guru kenapa pagi pagi keringetan!”
Kelsey menenangkan dirinya agar tidak terlalu panik, “Ah udah lah ma, Kelsey jalan aja.. gak apa apa kok tel—” Baru saja Gadis itu ingin menutup pintu rumah dan jalan ke sekolah, di hadapannya ada lelaki yang duduk di atas motornya dengan seragam khas sekolah Kelsey.
“JEO???”
Merasa namanya terpanggil, lelaki itu mengarahkan pandangannya dan menunjukan ekspresi kesal. “Ck, gue dari tadi nungguin lo tau disini!”
“Lah ngapain lo nungguin gue?! Kenapa gak langsung ke sekolah aja?!!”
“Gue tuh tau lo bakal telat bangun, liat aja hp lo. Udah ada misscall dari gue tapi gak diangkat angkat.”
Kelsey mengerutkan dahinya, “Terus?? Apa hubungannya sama lo berdiri depan rumah gue?”
“Udah lah Key, cepetan naik!”
Kelsey menggeleng, “Gak mau! Ngapain gue naik motor lo!”
“LO MAU GUE ANTERIN KAGAK??”
“Je, cepetan kek! 3 menit lagi gerbang di tutup tau! Jangan nyanyi nyanyi!”
Laki-laki itu menggelengkan kepalanya, “Nggak.”
“IHH?? LO MAU TELAT?? Sumpah Je ngebut dikit dong!”
“Gue gak mau ngebut ngebut soalnya ada lo. Biarin aja gue telat, yang penting lo selamat.”
“Gue gak mau telat Je.. gue gak mau di hukum..”
Kini Kelsey dan Javier sudah berada di sekolah, tepatnya di depan gerbang masuk. Kedua remaja itu berdiri dan hanya diam melihat gerbang itu.
Ya, mereka tidak diperbolehkan masuk oleh satpam karena telat 10 menit.
Kelsey berbalik badan dan menghela napas pasrah, “Gimana..?”
Javier tentu saja ikut berbalik setelah mendengar satu kata dengan nada bertanya dari mulut mungil Kelsey, “Iya.. gak gimana gimana, Key.”
Kelsey jongkok memeluk kakinya, gadis itu menangis.
Sejak kecil Kelsey tidak pernah terlambat sekolah, jadi hari ini bisa dibilang pertama kalinya Kelsey telat bahkan sampai tidak di perbolehkan masuk. Karena itu lah dirinya menangis.
“Loh Key... jangan nangis dong, gue kan jadi pengen nangis juga..”
“Ini kan gara gara lo! Pake nyanyi segala di motor! Malah jadi gak bisa masuk kan, Je?!”
Javier mengigit bibirnya, dirinya menjadi merasa bersalah. “Iya-iya.. maaf.. kita cari sarapan dulu yuk? Perut lo dari tadi bunyi bunyi terus. Mau ya Key?” tanya Javier sebari mengelus rambut Kelsey.
“Kelsey cantik mau makan apa? Nasi kuning? Atau apa? Terserah lo deh, gue traktir.”
Gadis dengan wajah yang masih berlumuran air mata itu menggeleng, “Mau bubur..”
Javier mengangguk pelan, lalu menyerahkan tangannya pada Kelsey, “Sini pegangan, kita cari bubur yang enak, ya?”